Operasi Nomura kali ini cukup menarik—mereka langsung mencabut prediksi penurunan suku bunga The Federal Reserve (FED) pada bulan Desember, dan mengatakan akan mempertahankan keadaan saat ini. Perlu diketahui sebelumnya mereka sudah yakin akan penurunan 25 poin dasar.

Mengapa tiba-tiba berubah pikiran? Ada tiga alasan yang mendukungnya. Pertama, data swasta menunjukkan pasar tenaga kerja tidak seburuk yang dibayangkan, setidaknya masih bisa bertahan; kedua, pernyataan Powell pada bulan Oktober cukup tegas, "Penurunan suku bunga belum saatnya diputuskan", sikap ini sudah sangat jelas; yang paling penting adalah pemerintah terhenti sehingga data resmi tidak bisa keluar, apakah The Federal Reserve (FED) akan bertindak saat seperti ini? Tidak mungkin.

Masalah ini memiliki dampak yang tidak kecil. Di sisi Trump, kemungkinan dia akan melompat marah, suku bunga tinggi menghambat pertumbuhan ekonomi, dia pasti akan menyerang The Federal Reserve (FED); reaksi pasar lebih langsung—probabilitas penurunan suku bunga bulan Desember yang ditunjukkan oleh kontrak berjangka dana federal, langsung jatuh dari 91% menjadi 62%, perbedaan suhu ini cukup menyengat. Dalam waktu dekat, aset berisiko mungkin akan tertahan.

Singkatnya, pada saat-saat krusial tahun pemilihan, The Federal Reserve (FED) sedang berjalan di atas tali antara inflasi, kabut data, dan tekanan politik. Sementara itu, menahan diri untuk tidak bertindak dianggap sebagai strategi "hedging risiko" yang paling aman—bagaimanapun juga, tidak ada yang ingin terkena dampak negatif di saat ketidakpastian yang begitu tinggi.