Jam tiga pagi, saya mulai lagi memperhatikan rekaman grafik K dan memantau operasi hari ini.

Sudah dua bulan mengalami kerugian berturut-turut, jadi tidak percaya diri lagi bahwa saya benar-benar bisa.

Banyak prinsip sebenarnya sudah saya pahami sejak lama — berhenti kerugian secara ketat, mengontrol posisi, jangan mengejar harga tinggi. Tapi saat pasar berfluktuasi, tangan tetap saja gemetar. Padahal strategi yang sudah direncanakan, begitu melihat kerugian di akun, saya langsung panik, karena sebagian uang itu sebenarnya di luar pemahaman saya.

Awalnya hanya sekadar mencatat beberapa pemikiran secara sembarangan, tidak menyangka semakin banyak orang yang memperhatikan, tulisan-tulisan ini mulai dianggap serius. Tanpa sadar, saya terjebak — mulai peduli bagaimana orang lain melihat, takut salah penilaian, ingin membuktikan sesuatu.

Sebenarnya, saat posisi tidak dikelola dengan baik, sulit untuk membuat keputusan yang tenang. Saat pasar sedikit bergetar, ritme saya langsung kacau. Beberapa kali sebelumnya, saya berhasil menangkap peluang jangka pendek berdasarkan intuisi, perasaan selangkah lebih maju memang membuat orang merasa percaya diri. Tapi justru keberuntungan itu yang membuat saya salah paham bahwa saya bisa selalu tepat.

Sekarang perlahan saya mengerti, yang paling sulit bukanlah keluar masuk pasar, melainkan belajar untuk kosong posisi. Tidak mengejar kenaikan harga, tidak all-in, tidak sembarangan bergerak.

Saya tidak yakin kapan peluang yang benar-benar sesuai dengan pemahaman saya akan datang, tapi saya akan bersabar menunggu. Pada akhirnya, menahan diri untuk tidak bertindak seringkali lebih menguji daripada sering melakukan transaksi. Pasar selalu benar, terima kasih GIGGLE telah mengajarkan saya pelajaran ini — pelajaran ini berharga.