#美国终止政府停摆危机 Sebuah data survei pada 11 November cukup menarik - meskipun putaran big dump di bulan Oktober membuat pasar merintih, para investor institusi malah tidak gentar. Sebuah grup bank yang fokus pada aset digital di Swiss, Sygnum, baru saja merilis laporan yang meneliti 1000 institusi di seluruh dunia, dan hasilnya menunjukkan: lebih dari enam puluh persen (lebih dari 61%) institusi berencana untuk terus naikkan posisi aset kripto, dan 55% institusi tetap optimis terhadap pasar jangka pendek.

Logika di balik operasi ini juga tidak rumit. Sekitar 73% lembaga yang disurvei mengakui bahwa mereka mengalokasikan aset digital untuk mendapatkan imbal hasil tinggi — meskipun saat ini seluruh industri masih berjuang untuk bangkit dari kejatuhan epik senilai 20 miliar dolar AS yang terjadi pada bulan Oktober. Namun, emosi para investor memang sedikit bingung, terutama terhambat oleh kebijakan regulasi yang tidak kunjung bergerak, seperti kemajuan Undang-Undang Struktur Pasar yang lambat, serta persetujuan lebih banyak ETF koin alternatif yang juga tampak jauh dari kenyataan.

Kepala Peneliti Ekosistem Kripto Sygnum, Lucas Schweiger, mengatakan dengan lebih langsung: ketidakpastian ini mungkin akan berlangsung hingga 2026. Namun, dia percaya bahwa pasar akan semakin matang, dan institusi akan mencari peluang diversifikasi dalam penempatan jangka panjang. Dalam kata-katanya, "Kata kunci untuk 2025 adalah: tekanan fiskal, permainan geopolitik, regulasi yang masih menggantung, permintaan yang tetap kuat—faktor-faktor ini bercampur. Namun, investor saat ini jauh lebih tenang dibandingkan sebelumnya, disiplin pasar telah menahan kegembiraan yang tidak rasional, tetapi keyakinan semua orang terhadap pertumbuhan jangka panjang masih ada."