Setelah Workiva turun 48%, apakah justru layak untuk buy the dip? Apa keunggulan perusahaan integrasi data ini?

Ada satu masalah yang mengganggu setiap manajemen perusahaan besar: data tersebar di belasan aplikasi, untuk membuat laporan harus bolak-balik. Workiva melakukan hal ini, sebuah platform yang mengumpulkan semua data untuk dilihat bersama.

Data kuartal terbaru (Q3 2025) cukup mengesankan:

• Pendapatan 224 juta dolar AS, meningkat 21% dibandingkan tahun sebelumnya, melampaui ekspektasi
• Klien besar sedang meningkatkan pengeluaran secara gila-gilaan, jumlah klien dengan nilai kontrak tahunan ≥ 500.000 dolar AS meningkat 42%.
• Pertumbuhan pengeluaran pelanggan yang ada mencapai 114% (NRR mencapai rekor tertinggi)

AI didukung jadi lebih hebat. Workiva AI yang diluncurkan tahun ini dapat secara otomatis menghasilkan dokumen kepatuhan dan pengungkapan keuangan sesuai kebutuhan Anda, karena ia sudah mengenal semua data perusahaan Anda, sehingga efisiensinya sangat tinggi.

Harga saham sekarang 48% lebih rendah daripada puncak 2021, P/S hanya 5.6 (rata-rata historis 7.2). Dari 11 analis di Wall Street, 9 memberikan peringkat beli, dengan harga target rata-rata 97.6 dolar AS (kenaikan saat ini sekitar 11%), pihak optimis bahkan melihat 110 dolar.

Kuncinya adalah ruang pasar yang dapat digali masih sangat besar—TAM yang diperkirakan oleh Workiva adalah 35 miliar dolar AS, dan sekarang baru menggunakan sedikit. Dari segi valuasi, laju pertumbuhan, dan potensi pasar, penurunan ini memang terlihat seperti kesempatan.