
Dalam ekosistem cryptocurrency yang terus berkembang, wallet address menjadi alat utama yang memungkinkan transfer aset digital secara aman di berbagai jaringan blockchain. Pemahaman wallet address sangat penting bagi siapa pun yang aktif di dunia kripto, karena alamat ini merupakan sarana utama untuk menerima dan mengirim cryptocurrency melalui platform seperti blockchain.info dan blockchain explorer lainnya.
Wallet address, atau blockchain address, adalah pengenal unik di dalam ekosistem cryptocurrency. Alamat ini berupa rangkaian acak karakter alfanumerik yang sesuai dengan jenis cryptocurrency tertentu yang disimpan dalam blockchain wallet. Fungsinya mirip dengan pengenal keuangan tradisional seperti nomor telepon atau email untuk transfer elektronik, namun dengan keamanan lebih tinggi yang dirancang untuk sistem desentralisasi cryptocurrency. Pengguna dapat memverifikasi dan melacak wallet address mereka menggunakan blockchain explorer seperti blockchain.info, yang menyediakan riwayat transaksi dan detail alamat secara transparan.
Struktur wallet address dirancang untuk mengarahkan dana ke akun pemilik sekaligus menjaga keamanan wallet dari akses tidak sah. Saat ingin menerima cryptocurrency, pengguna cukup membuka bagian “Receive” atau “Deposit” pada setiap aset di dompet digital mereka. Antarmuka biasanya menampilkan urutan karakter dan QR code untuk kemudahan berbagi atau pemindaian. Layanan seperti blockchain.info memungkinkan siapa saja mencari wallet address untuk melihat riwayat transaksi dan saldo terkini di blockchain.
Perlu dicatat bahwa tidak ada satu alamat universal yang mencakup semua aset kripto dalam satu wallet digital. Setiap cryptocurrency memiliki alamat unik, karena masing-masing berjalan di jaringan blockchain berbeda dengan protokol tersendiri. Bitcoin, Litecoin, dan Ethereum, misalnya, berada di blockchain terpisah dan menggunakan sistem pembuatan wallet address yang berbeda. Pemisahan ini sangat penting karena aset kripto tidak dapat dipindahkan antar blockchain berbeda. Karena itu, sebelum transfer kripto, pengguna wajib memastikan alamat tujuan sudah sesuai dengan aset yang akan dikirim, karena aset yang dikirim ke alamat yang salah akan hilang secara permanen. Tools seperti blockchain.info membantu verifikasi alamat sebelum transaksi dilakukan.
Meski tampak seperti deretan karakter acak, wallet address memiliki fitur khusus bernama “tag” yang mengidentifikasi jaringan blockchain terkait. Tag ini berfungsi sebagai alat verifikasi agar pengguna dapat memastikan jaringan yang digunakan sudah benar sehingga menghindari kesalahan transfer yang merugikan. Blockchain explorer seperti blockchain.info menampilkan alamat-alamat ini dengan penanda jaringan yang jelas.
Wallet address Ethereum mudah dikenali berkat awalan “0x” di setiap alamat. Standar ini juga berlaku untuk chain kompatibel Ethereum seperti BNB Smart Chain dan blockchain layer 2 berbasis Ethereum seperti Polygon. Contoh format wallet address Ethereum: 0xDC24316b9AE028F1497c275EB9192a3Ea0f67022.
Alamat Bitcoin menggunakan format berbeda dengan awalan “1,” “3,” atau “bc1” yang menandakan tipe alamat Bitcoin dengan karakter dan penggunaan khusus. Contoh wallet address Bitcoin: 16ftSEQ4ctQFDtVZiUBusQUjRrGhM3JYwe, yang dapat dilihat melalui blockchain.info untuk memantau riwayat transaksi dan saldo aset.
Untuk memahami fungsi wallet address, kita perlu memahami dasar kriptografi. Kriptografi adalah bidang ilmu komputer yang berfokus pada pembuatan sistem komunikasi yang aman dan privat. Dalam cryptocurrency, kriptografer menggunakan teknologi enkripsi canggih untuk menciptakan jaringan pembayaran tanpa otoritas terpusat. Platform seperti blockchain.info memanfaatkan prinsip kriptografi ini demi transparansi dan verifikasi data transaksi.
Sistem keamanan wallet cryptocurrency mengandalkan dua komponen utama: public key dan private key. Public key dapat dibagikan secara terbuka saat menerima transfer, sementara private key memberikan akses penuh ke aset kripto dan wajib dirahasiakan. Hubungan antara keduanya dapat dianalogikan: public key seperti alamat rumah yang bisa dibagikan, sedangkan private key adalah kunci rumah yang hanya dipegang pemilik. Meski terhubung secara matematis, teknologi enkripsi memastikan satu kunci tidak dapat dipecahkan dari yang lain.
Wallet address adalah versi pendek dari public key yang lebih mudah digunakan. Public key bisa langsung digunakan untuk menerima aset kripto, tetapi terlalu panjang untuk penggunaan sehari-hari. Untuk mengatasinya, wallet digital menggunakan proses “hashing” yang mengubah public key menjadi wallet address yang lebih singkat dan mudah dibaca. Proses ini otomatis dijalankan software wallet, sehingga menghasilkan alamat yang nyaman digunakan tanpa mengurangi keamanannya. Wallet address mempertahankan keamanan public key, sekaligus lebih praktis untuk dibagikan dan diproses. Alamat ini mudah diverifikasi dan dilacak melalui blockchain.info dan blockchain explorer lainnya.
Wallet address menjadi sarana vital bagi pemilik kripto untuk menerima dan mengelola aset digital di berbagai platform. Baik untuk menarik token dari platform trading, mentransfer dana antar wallet, menggunakan layanan pembayaran kripto, atau menerima aset dari pihak lain, wallet address adalah mekanisme utama transaksi. Blockchain.info dan layanan serupa memungkinkan pengguna memantau serta memverifikasi transaksi secara real-time.
Contohnya, A ingin mengirim 0,5 ETH dari akun trading terpusat ke B yang memiliki self-custodial wallet. B mengambil alamat ETH dari wallet-nya dan mengirimkannya ke A secara aman. A lalu memilih “Withdraw” pada ETH di akunnya, dan memasukkan alamat ETH milik B. Setelah detail transaksi diverifikasi dan konfirmasi dilakukan, 0,5 ETH dikirim melalui blockchain Ethereum dan akan masuk ke akun B dalam beberapa menit, tergantung kepadatan jaringan. Kedua pihak bisa memantau status transaksi melalui blockchain.info atau blockchain explorer lainnya.
Pengguna yang mendaftar di platform trading terpusat akan memiliki akses ke berbagai wallet address melalui “platform wallet.” Namun, ada perbedaan besar antara platform wallet dan self-custodial wallet yang memengaruhi kontrol atas aset kripto pengguna.
Platform wallet bersifat kustodian, artinya platform trading memegang kendali atas private key semua aset kripto yang disimpan di servernya. Sebaliknya, self-custodial wallet seperti MetaMask, Trust Wallet, dan Exodus memberikan kendali penuh atas private key kepada pengguna, sehingga mereka bertanggung jawab penuh atas aset kripto yang dimiliki. Wallet address dan riwayat transaksi tetap dapat diverifikasi melalui blockchain.info, baik menggunakan platform wallet maupun self-custodial wallet.
Pada model kustodian di platform terpusat, platform menyimpan dan mengelola dana pengguna sampai dilakukan penarikan. Meski pengguna bebas menarik aset kapan saja, sifat kustodian ini menambah risiko pihak ketiga. Pengguna harus mempercayai platform untuk menjaga keamanan, solvabilitas, dan menunaikan permintaan penarikan. Ketergantungan pada pihak terpusat ini menjadi kompromi antara kemudahan dan prinsip desentralisasi kripto.
Ada tiga cara utama untuk mendapatkan wallet address, yang masing-masing memiliki keunggulan dan keterbatasan untuk berbagai kebutuhan dan tingkat pengalaman. Semua wallet address bisa diverifikasi dan dipantau melalui blockchain explorer seperti blockchain.info.
Pertama, mendaftar di platform trading terpusat. Pengguna akan otomatis memperoleh wallet address untuk berbagai jenis cryptocurrency yang didukung. Platform wallet banyak dipilih pemula karena antarmukanya mudah digunakan dan menyediakan opsi pembayaran fiat-to-crypto. Platform besar umumnya terintegrasi dengan sistem perbankan seperti transfer ACH dan wire transfer serta menawarkan volume trading tinggi untuk likuiditas dan price discovery. Kelemahannya, kontrol atas aset terbatas karena private key dipegang platform, sehingga dana bisa dibekukan atau akses dibatasi.
Kedua, mengunduh self-custodial hot wallet. Hot wallet adalah aplikasi perangkat lunak untuk menyimpan dan mentransfer cryptocurrency, memberikan akses penuh ke private key bagi pengguna. Banyak aplikasi gratis tersedia di Google Play dan App Store untuk Android dan iOS. Self-custodial hot wallet memberikan kontrol lebih atas aset kripto dibanding platform wallet dan seringkali terhubung ke dApp di berbagai blockchain seperti Ethereum dan Solana. Ini cocok untuk pengguna yang ingin mengeksplorasi DeFi, NFT, atau play-to-earn. Wallet address bisa dipantau melalui blockchain.info untuk memeriksa transaksi masuk dan keluar. Kekurangannya, hot wallet rentan terhadap serangan siber karena selalu terhubung ke internet.
Ketiga, membeli hardware wallet. Hardware wallet adalah perangkat fisik seperti USB drive yang menyimpan private key secara offline. Untuk transaksi, perangkat ini harus dihubungkan ke komputer untuk otorisasi, sehingga memberikan perlindungan ekstra dari serangan siber jarak jauh. Keuntungan utamanya adalah keamanan tinggi, sehingga sering dipilih investor jangka panjang. Wallet address hardware wallet juga bisa dilacak melalui blockchain.info saat transaksi dilakukan. Namun, perangkat ini biasanya berharga mahal dan pengalaman penggunaannya tidak sepraktis aplikasi software atau platform trading.
Wallet address adalah komponen kunci dalam ekosistem cryptocurrency, menjadi mekanisme utama dalam transfer dan penerimaan aset digital di jaringan blockchain. Memahami berbagai tipe wallet address, prinsip kriptografinya, dan cara mendapatkannya sangat penting bagi peserta dunia kripto. Alat seperti blockchain.info menghadirkan transparansi dan verifikasi, memudahkan pengguna melacak dan mengonfirmasi transaksi di blockchain. Baik memilih kemudahan platform trading, fleksibilitas hot wallet, maupun keamanan hardware wallet, setiap opsi punya keunggulan dan kompromi yang perlu dipertimbangkan sesuai kebutuhan, keahlian teknis, dan persyaratan keamanan masing-masing. Seiring perkembangan dunia cryptocurrency, wallet address dan blockchain explorer seperti blockchain.info akan tetap menjadi alat utama untuk transaksi finansial yang aman, terdesentralisasi, dan efisien di era digital.
Bisa. Anda dapat menarik dana dengan mengonversi kripto ke fiat terlebih dahulu, lalu mentransfer ke rekening bank. Gunakan exchange terpercaya dan patuhi regulasi yang berlaku.
Blockchain adalah buku besar digital terdesentralisasi yang mencatat transaksi secara aman di banyak komputer. Sistem ini menjamin integritas dan keamanan data melalui konsensus, sehingga tidak bisa dimanipulasi. Blockchain digunakan untuk transaksi yang aman dan transparan.
Peter Smith, pengusaha asal Inggris, adalah pendiri sekaligus CEO Blockchain Info. Perusahaan ini menyediakan solusi berbasis blockchain.
Untuk mengakses blockchain Anda, gunakan kredensial login ke platform tempat wallet Anda dibuat. Jika bermasalah, hubungi tim dukungan platform terkait.











