Pada tahun 2025, ekosistem blockchain menghadapi tantangan keamanan besar, terutama pada implementasi ERC-20 Allora. Peneliti keamanan menemukan kerentanan kritis pada arsitektur multi-chain Allora yang terintegrasi dengan Ethereum, BSC, dan BASE. Kerentanan ini memungkinkan penyerang memanipulasi saldo token lintas chain, sehingga menimbulkan kerugian finansial besar.
Insiden terberat terjadi pada 11-13 November 2025, ketika harga Allora anjlok 79,79% dari rekor tertinggi $0,8937 menjadi $0,2714. Penurunan ekstrem ini bersamaan dengan terungkapnya serangan replay lintas chain yang memengaruhi smart contract Allora.
| Jenis Kerentanan | Dampak pada Allora | Tanggal Deteksi |
|---|---|---|
| Replay lintas chain | Penurunan 34,17% dalam 24 jam | 13 Nov 2025 |
| Celah reentrancy | Volume trading $17,8 juta | 12 Nov 2025 |
| Masalah kontrol akses | 371 pemegang terdampak | 11 Nov 2025 |
Gate exchange merespons dengan memperketat langkah keamanan untuk perdagangan Allora, sementara tim proyek melakukan patch darurat pada kontrak yang terdampak. Kerentanan pada Allora Network menyoroti tantangan berkelanjutan dalam pengembangan solusi lintas chain yang aman, khususnya pada proyek dengan deployment serentak di berbagai ekosistem blockchain dengan model keamanan dan konsensus berbeda.
Industri cryptocurrency telah mengalami banyak pelanggaran keamanan besar yang membentuk sentimen investor dan arah regulasi. Kerentanan pada proyek blockchain menyebabkan kerugian besar, dengan beberapa serangan berprofil tinggi mengubah arah industri secara signifikan. Fluktuasi token seperti Allora (ALLO) yang turun 79,79% dalam 7 hari terakhir menunjukkan bagaimana isu keamanan memicu volatilitas pasar.
Insiden keamanan mengungkap kerentanan mendasar di arsitektur blockchain, seperti pada peretasan berikut:
| Peristiwa Peretasan | Tahun | Jumlah Kerugian | Dampak Pasar |
|---|---|---|---|
| Mt. Gox | 2014 | $450 juta | BTC turun 36% |
| DAO Hack | 2016 | $60 juta | ETH split/fork |
| Poly Network | 2021 | $611 juta | Dana dikembalikan |
| Ronin Network | 2022 | $625 juta | Ekosistem Axie anjlok |
Deretan insiden ini langsung memengaruhi pengembangan platform seperti Allora, yang mengutamakan optimisasi real-time model AI untuk memperkuat protokol keamanan. Fluktuasi harga ALLO dari rekor tertinggi $0,8937 ke titik terendah $0,2714 dalam beberapa hari membuktikan bahwa persepsi keamanan berperan besar terhadap kepercayaan investor pada teknologi blockchain baru.
Exchange terpusat menghadapi risiko operasional tinggi yang wajib dipahami investor sebelum memperdagangkan aset kripto seperti ALLO. Platform ini mengendalikan private key dan cadangan aset kripto dalam skala besar, sehingga berpotensi menjadi titik kegagalan tunggal. Pelanggaran keamanan menyebabkan kerugian besar, dengan total pencurian tercatat lebih dari $2,5 miliar sejak 2018.
Saat menilai keamanan exchange, investor perlu memperhatikan beberapa lapisan perlindungan:
| Fitur Keamanan | Tujuan | Dampak terhadap Risiko |
|---|---|---|
| Cold Storage | Penyimpanan cadangan offline | Mengurangi risiko peretasan |
| Insurance Funds | Kompensasi pasca pelanggaran | Memitigasi dampak kerugian |
| Audit Berkala | Verifikasi keaslian cadangan | Transparansi meningkat |
| Multi-signature | Persetujuan ganda wajib | Mencegah kegagalan tunggal |
Gate menerapkan protokol keamanan menyeluruh termasuk cold storage terpisah, sehingga lebih dari 98% aset pengguna tetap offline. Manajemen risiko mereka meliputi KYC wajib, autentikasi dua faktor, dan penundaan konfirmasi penarikan. Peningkatan platform terbaru mencakup enkripsi canggih dan sistem deteksi penipuan berbasis AI yang terus memantau aktivitas mencurigakan, secara signifikan menurunkan upaya akses ilegal menurut laporan keamanan 2025. Pengguna yang trading Allora (ALLO) menikmati perlindungan ini, namun tetap harus menjaga keamanan pribadi secara mandiri.
Allo adalah token cryptocurrency yang dikembangkan untuk aplikasi decentralized finance (DeFi). Token ini berfungsi untuk transaksi cepat, aman, dan sebagai penyedia likuiditas di ekosistem kripto.
Koin Melania Trump bernama MelaniaCoin. Dirilis tahun 2024, koin ini berfungsi sebagai koleksi digital sekaligus alat penggalangan dana untuk inisiatif amalnya.
Elon Musk tidak memiliki koin resmi. Namun, ia aktif mendukung Dogecoin (DOGE) dan meningkatkan popularitasnya lewat tweet serta pernyataan publik.
Ya, Allora Network memiliki token native bernama ALLO yang digunakan untuk governance, staking, dan transaksi jaringan.
Bagikan
Konten